14 November 2011

Kisi-Kisi Unas 2012 Diberikan Tahun Ini


JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan (Kemendikbud) akan memberikan kisi-kisi ujian nasional (Unas) 2012 pada tahun ini juga, sehingga guru-guru dapat memberikan garis besar ujian tersebut kepada siswa. Dengan begitu, peserta didik tidak khawatir lagi dengan salah satu penentu kelulusan tersebut.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Khairil Anwar Notodiputro mengatakan, masalah yang harus diatasi sekarang ini adalah bagaimana akseptabilitas Unas. Tapi, dari sisi kualitas dan efektivitas juga ikut meningkat.

"Banyak rekomendasi yang sudah disampaikan. Baik akseptabilitas. Yang banyak dipersoalkan akseptabilitas. Siswa tidak takut Unas lagi. Kalau takut berarti menolak. Guru juga tidak mau jadi momok. Bagaimana caranya kita diminta intensifkan banyak bicara dengan orang mengenai itu (akseptabilitas, Red)," bebernya di Jakarta, Minggu (13/11).

Supaya tidak ada ketakutan, lanjut Khairil, Kemendikbud berencana menyampaikan kisi-kisi Unas secepatnya. Kalau tahun sebelumnya, selalu diberikan berbarengan. "Kita mau Unas 2012 diberikan 2011," kata Khairil. 

Dalam komunikasi dengan sekolah dan dinas pendidikan kabupaten dan kota, tambah Khairil, kisi-kisi Unas juga dapat dibuat sebagai acuan dalam ujian sekolah. Sebab, pemerintah belum mengetahui berapa match Unas dengan ujian sekolah. 

"Daerah selama ini hanya menunggu. Tapi ada juga sekolah yang kreatif. Begitu tahu langsung diselaraskan. Kita sampaikan ini secara masal," bebernya.

Ia kembali menegaskan, Unas bukan satu-satunya penentu kelulusan. Ujian sekolah juga memiliki peran. Hanya saja, perbandingannya 60 Unas dan 40 ujian sekolah. "Kita harap Unas 2012 lebih santai dan diterima. Angka 60:40 itu secara politik sudah diterima," tegas Khairil. 

Mengenai evaluasi perbandingan kelulusan, dirinya mengaku, bisa saja dilakukan. Tapi, kemungkinan dilakukan setelah dua tahun pelaksanaan sistem tersebut. Hanya saja, ada peluang porsi tersebut tidak berubah juga. "Nilai-nilai Unas yang rendah sekarang ini lagi proses pengkajian. Ujung-ujungnya kita berharap ada kebijakan berdasarkan pengkajian," katanya.

Menurut Khairil, pemerintah juga melakukan perbandingan soal-soal Unas dengan negara lain. Apakah pertanyaaan yang diberikan terlalu sulit bagi siswa. Kalau benar, harus ada perubahan kisi-kisi. (cdl)